One Love for One's Life...

Minggu, 26 Desember 2010

sajak

Si benalu pembawa pilu

Maaf, aku selalu mengganggu…
Anggaplah aku kerikil yang menempel pada sampul buku kehidupan kalian…
Aku mengotori sampul itu…
Tenanglah, saat angin datang akupasti ikut tersapu olehnya…
Dan aku akan terbang kemana angin membawaku…
Aku akan pergi, hingga tak lagi tercium bau busukku.

Maaf untuk segala hal yang ternodai egoku.






Aku tak mau berbagi

Bagaimana mungkin aku berbagi denganmu?
Sedang yang kupunya hanyalah kesedihan.
Aku tak ingin berbagi tangis ini denganmu, dengan siapapun…

Tangis ini…
Tangis sakitku…
Tangis tanda pilu…
Tangis sepi…
Tangis yang jadi sebab aku enggan menoleh ke arahmu.

Biar hanya aku !
Biar hanya aku yang rasa…

Aku tak sendiri…
Ada Tuhan !
Yah, Ia lah yang selama ini temani aku saat menangis !
Yah, Ia yang tak pernah melepas genggamanNya !
Saat yang yang lain satu persatu melepas genggaman dari hatiku, Ia justru menguatkan genggaman itu…
Saat tak ada satu pun yang memercayaiku, Ia satusatunya yang tak membiarkan aku merasa sendiri…
Hanya Ia yang tahu bagaimana hatiku.
Ia tahu, melebihi yang kutahu tentangku…


Bandung, 24 Desember 2010


Selasa, 21 Desember 2010

i love u mom...

every day is mother's day.
I really love her
my prayer is always about her
nothing is more special than her
she is the strongest woman I know
I love you mom :*

Ia (Tuhan) tempatku menggantungkan segala harap...

Aku berharap
Masih berharap
Tetap berharap
Dan akan selalu berharap
padaMu ! wahai Engkau Sang Pemilik setiap harap makhluk yang ada.

Jika harap ini Engkau benarkan, tolong Kau beri aku satu titik terang yang menunjukkan ini baik untukku...
Agar dengan segera aku temukan ujung dari bentangan harap yang selama ini kulantunkan..

Doaku, harapku !
Kau tempat menggantungkan harap tiaptiap hati yang tertaut padaMu.
TempatMu takkan pernah habis meski harap yang datang padaMu tak lagi terhitung banyaknya.

Minggu, 24 Oktober 2010

Sajak Perpisahan

Dalam sajak, aku bercerita...
Tentangku, tentangmu, dia, kalian, mereka, dan hidupku...
Ada senang, sedih, cinta, kasihsayang, amarah, luka.

Tentangku, yang orang anggap terlalu banyak rahasia dalam tubuhku.
Biasa saja, aku hanya gadis yang tengah beranjak dewasa yang juga mengharapkan semua yang terbaik pada tiap sisi hidupnya.
Normal bukan?!

Untukmu yang pernah menghuni sajakku,
Yang menjadi inspirasi terbaik untukku merangkai sajak tentang apa itu pedih...
Terimakasih, kenangan bersamamu akan senantiasa menjadi cermin yang menamparku jika aku mengulanginya suatu saat nanti.

Kau tahu?
aku tak pernah menyengaja mencintaimu,
pun aku tak pernah meminta pada Tuhan tuk selalu melekatkan ingatanku pada memori tentangmu...





Semua Sudah Tak Perlu

Tak perlu menunggu malam untuk tidur .

Tak perlu menunggu fajar untuk terjaga .
Juga tak perlu menunggu hujan ‘tuk berselimut .
Tak perlu menunggumu untukku bahagia !
Aku bisa, meski tanpamu...

Sajak Kenangan

Engkau yang tahu, Tuhan

Bukankah engkau tahu,
Seberapa dalam luka ditubuh ini?
Engkau yang tahu,
Bahwa tiang itu tak mampu lagi menopang beban...
Bocorkah saluran kelenjar airmata ini?
Mengapa tak jua henti ia keluarkan butirbutir airmata?
Tak relakah ia jika kulit pipi mengering?

Sepi, sahabatku...
Terimakasih karena selama ini kau selalu menemani pagi dan malamku..
Kau pula lah yang setia mendengarkan keluh kesah dari bibirku..
kau buat aku mengerti,
aku tak boleh sedikit pun merasa kehilangan sesuatu yang tak pernah kumiliki sebelumnya,
aku sadar, aku tak berhak... tentu saja!