One Love for One's Life...

Minggu, 24 Oktober 2010

Sajak Perpisahan

Dalam sajak, aku bercerita...
Tentangku, tentangmu, dia, kalian, mereka, dan hidupku...
Ada senang, sedih, cinta, kasihsayang, amarah, luka.

Tentangku, yang orang anggap terlalu banyak rahasia dalam tubuhku.
Biasa saja, aku hanya gadis yang tengah beranjak dewasa yang juga mengharapkan semua yang terbaik pada tiap sisi hidupnya.
Normal bukan?!

Untukmu yang pernah menghuni sajakku,
Yang menjadi inspirasi terbaik untukku merangkai sajak tentang apa itu pedih...
Terimakasih, kenangan bersamamu akan senantiasa menjadi cermin yang menamparku jika aku mengulanginya suatu saat nanti.

Kau tahu?
aku tak pernah menyengaja mencintaimu,
pun aku tak pernah meminta pada Tuhan tuk selalu melekatkan ingatanku pada memori tentangmu...





Semua Sudah Tak Perlu

Tak perlu menunggu malam untuk tidur .

Tak perlu menunggu fajar untuk terjaga .
Juga tak perlu menunggu hujan ‘tuk berselimut .
Tak perlu menunggumu untukku bahagia !
Aku bisa, meski tanpamu...

Sajak Kenangan

Engkau yang tahu, Tuhan

Bukankah engkau tahu,
Seberapa dalam luka ditubuh ini?
Engkau yang tahu,
Bahwa tiang itu tak mampu lagi menopang beban...
Bocorkah saluran kelenjar airmata ini?
Mengapa tak jua henti ia keluarkan butirbutir airmata?
Tak relakah ia jika kulit pipi mengering?

Sepi, sahabatku...
Terimakasih karena selama ini kau selalu menemani pagi dan malamku..
Kau pula lah yang setia mendengarkan keluh kesah dari bibirku..
kau buat aku mengerti,
aku tak boleh sedikit pun merasa kehilangan sesuatu yang tak pernah kumiliki sebelumnya,
aku sadar, aku tak berhak... tentu saja!